Assassin’s Creed telah menjadi salah satu franchise game yang sangat terkenal sejak pertama kali dirilis pada tahun 2007. Sebagai action-adventure stealth game, game ini memang mampu menarik perhatian banyak orang. Game terbaru mereka, Assassin’s Creed Mirage (2023), juga mendapat ulasan positif secara umum.
Karena popularitasnya yang besar, Ubisoft selaku pengembang game tersebut akan segera merilis judul baru yang bernama Assassin’s Creed Shadows. Game ini sudah sangat dinantikan oleh para penggemar. Pasalnya, game ini mengusung setting sejarah di Jepang masa lampau.
Namun, sebelum game ini bahkan dirilis, Assassin’s Creed Shadows sudah mulai menuai kritik, terutama dari para penggemar di Jepang. Ada beberapa hal yang membuat mereka mengkritik game ini sebelum rilis. Berikut adalah beberapa hal yang membuat Assassin’s Creed Shadows menjadi sasaran kritik sebelum perilisan:
Tokoh utama berkulit hitam dianggap tidak sesuai secara historis
Ubisoft membuat kejutan dengan memperkenalkan tokoh utama samurai berkulit hitam bernama Yasuke untuk Assassin’s Creed Shadows (2024). Hal ini menuai kontroversi karena setting sejarahnya adalah Jepang pada masa lampau, di mana orang berkulit hitam tidak umum sebagai samurai. Beberapa penggemar Assassin’s Creed merasa bahwa Yasuke tidak cocok sebagai tokoh utama dan berharap ada protagonis asli Jepang. Meski begitu, sejarawan Jepang menyebut bahwa Yasuke memang diakui sebagai samurai oleh Nobunaga, namun statusnya masih simpang siur.
Selain Yasuke, Assassin’s Creed Shadows juga memiliki tokoh utama lainnya, yaitu Naoe, seorang shinobi perempuan asli Jepang. Game ini menawarkan dua tokoh utama dengan latar belakang yang berbeda, namun masih menuai kontroversi.
Materi promosi yang kontroversial
Ubisoft mengeluarkan sejumlah materi promosi untuk Assassin’s Creed Shadows, termasuk concept art dengan desain bendera Sekigahara Teppo-tai. Hal ini menimbulkan kontroversi karena kelompok tersebut merupakan reka ulang sejarah yang tampil di depan publik tanpa sepengetahuan mereka. Setelah ramai diperbincangkan di media sosial, Ubisoft akhirnya menarik kembali materi promosi tersebut dan meminta maaf secara resmi.
Respon Ubisoft terhadap kritik
Di tengah-tengah kritik yang muncul, Ubisoft mencoba menjawab keresahan publik terutama mengenai ketepatan sejarah dalam cerita game ini. Mereka menyatakan bahwa Assassin’s Creed adalah cerita sejarah yang bertujuan untuk membangkitkan minat orang terhadap sejarah tersebut. Meski mengakui bahwa beberapa elemen dalam materi promosi mereka menimbulkan kekhawatiran, Ubisoft tetap berpegang pada pandangan bahwa semua elemen cerita ini merupakan bagian dari misteri yang menarik.
Ubisoft juga menyatakan bahwa kehadiran karakter misterius seperti Yasuke dapat menciptakan cerita yang unik dan menarik. Meskipun kontroversial, Ubisoft percaya bahwa kehadiran Yasuke sebagai karakter utama akan memberikan nuansa yang berbeda pada Assassin’s Creed Shadows.
Dengan begitu, meskipun game ini sudah menuai kritik sebelum rilis, kehadiran tokoh-tokoh unik dan setting sejarah yang menarik membuat Assassin’s Creed Shadows tetap menjadi game yang patut ditunggu. Kita akan melihat bagaimana respon pasar terhadap game ini ketika dirilis pada 15 November 2024 di platform PlayStation 5, Xbox Series X/S, dan PC.