Pada acara Xbox yang akan digelar pada 9 Juni mendatang, Microsoft dikabarkan akan mengumumkan rencana peluncuran Call of Duty terbaru ke dalam layanan berlangganan Xbox Game Pass. Langkah ini diharapkan dapat menarik minat banyak pemain, baik dari kalangan pelanggan baru maupun yang sudah lama berlangganan. Microsoft, yang baru saja mengakuisisi Activision, tentu melihat potensi besar dari memasukkan salah satu produk terlaris perusahaan tersebut ke dalam paket langganan mereka.
Call of Duty, yang biasanya dijual dengan harga mulai dari USD 70 atau sekitar Rp 1,1 juta, memiliki basis penggemar yang sangat besar di seluruh dunia. Dengan memasukkan game ini ke dalam layanan Game Pass, Microsoft berpeluang tidak hanya meningkatkan jumlah pelanggan tetapi juga memberikan nilai tambah yang signifikan bagi layanan tersebut. Meskipun demikian, belum ada informasi detail apakah akan ada biaya tambahan dalam tarif langganan Game Pass untuk bisa memainkan Call of Duty terbaru ini.
Keputusan untuk menambahkan Call of Duty ke dalam Xbox Game Pass juga mencerminkan strategi Microsoft untuk memperkuat posisi mereka dalam industri game. Dengan mengakuisisi Activision dan mengintegrasikan produk-produk populernya, Microsoft berupaya menjadikan Game Pass sebagai layanan yang lebih menarik dan komprehensif. Selain itu, langkah ini juga dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, mengingat banyaknya penggemar setia Call of Duty yang mungkin lebih memilih untuk berlangganan Game Pass daripada membeli game tersebut secara terpisah.
Secara keseluruhan, rencana peluncuran Call of Duty di Xbox Game Pass berpotensi menjadi langkah yang sangat strategis bagi Microsoft. Ini tidak hanya memperkuat portofolio Game Pass, tetapi juga menunjukkan komitmen perusahaan dalam menyediakan konten berkualitas tinggi bagi para pelanggan mereka. Para penggemar dan pelanggan tentu sangat menantikan pengumuman resmi pada acara Xbox nanti, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai detail dan ketentuan yang akan berlaku.
Dampak Akuisisi Activision Blizzard terhadap Pemasukan Microsoft
Akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft telah memberikan dampak signifikan terhadap pemasukan perusahaan di sektor game. Sebelum akuisisi tersebut, Call of Duty sendiri sudah menjadi salah satu produk paling menguntungkan di industri ini, dengan total pemasukan lebih dari USD 30 miliar dan penjualan rata-rata mencapai 25 juta kopi per rilis. Dengan memasukkan Activision Blizzard ke dalam portofolio bisnisnya, Microsoft kini memiliki salah satu judul game paling populer dan berpengaruh di pasar.
Setelah akuisisi, perubahan besar terlihat dalam struktur pemasukan Microsoft. Divisi gaming perusahaan kini menjadi penghasil pendapatan terbesar ketiga, melampaui pemasukan dari Windows. Kontribusi segmen gaming Microsoft mencapai USD 7,11 miliar, sedangkan Windows hanya menghasilkan USD 5,26 miliar. Meskipun demikian, divisi gaming masih tertinggal jauh dari segmen Office dan Cloud, yang masing-masing menghasilkan USD 13,47 miliar dan USD 23,95 miliar.
Masuknya Activision Blizzard ke dalam ekosistem Microsoft jelas menggenjot pemasukan di bisnis game. Call of Duty, sebagai salah satu produk utama dalam akuisisi ini, memainkan peran penting dalam peningkatan tersebut. Game ini tidak hanya memiliki basis pemain yang besar dan setia, tetapi juga memiliki model bisnis yang kuat melalui penjualan langsung dan mikrotransaksi, yang terus memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan keseluruhan.
Dengan demikian, akuisisi ini tidak hanya memperkuat posisi Microsoft di industri game tetapi juga meningkatkan diversifikasi sumber pendapatannya. Dampak positif ini diharapkan terus berlanjut, terutama dengan rencana membawa Call of Duty terbaru ke Game Pass, yang dapat menarik lebih banyak pelanggan baru dan mempertahankan yang sudah ada. Langkah ini menegaskan komitmen Microsoft untuk terus berinovasi dan mendominasi pasar game global.